SEKILASBANTEN.COM, KOTA TANGERANG — Dua buah batu berbentuk silinder berdiameter kurang lebih 50 Cm yang diduga peninggalan sejarah ditahun 1.740, an untuk kesekian kalinya ditemukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang dibantaran kali movekart, Senin (27/1) kemarin.
Kedua batu yang diduga artefak tersebut diyakini sebagai salahsatu peninggalan sejarah, dari industri pengolahan gula yang sempat menjadi primadona dan menjadi salahsatu alasan Belanda dan negara lainnya menjajah negeri ini.
Sumangku Getar, Kepala bidang kebudayaan pada Disbudpar Kota Tangerang menuturkan, kedua artefak berbentuk silinder tersebut menguatkan fakta sejarah jika kali movekart adalah pilihan lintasan perekonomian bagi masyarakat jakarta yang dulu dikenal Jayakarta dan kesultanan Banten.
“Kembali ditemukan lagi, berdasarkan informasi dari para sahabat sahabat budaya, benda yang diduga batu sejarah, dan ini kami masih perlu melakukan penelitian lanjutan,” kata Sumangku kepada wartawan dilokasi penemuan kedua artefak tersebut.
Menurutnya, lokasi ditemukannya kedua batu yang diduga artefak peninggalan dimasa kolonial Belanda tersebut juga memperkuat fakta, jika di jamannya pernah ada industri gula disekitaran Cikokol Kota Tangerang.
“Hari ini kita menemukan kedua artefak ini persis didepan LP anak, yang konon dulunya adalah benteng atau markas Belanda,” tuturnya.
Ia menambahkan, dengan ditemukannya dua buah batu tersebut tidak menutup kemungkinan masih banyak lagi peninggalan sejarah yang terdapat disepanjang kali movekart sehingga ia mengaku dengan menggandeng ahli sejarah , Budayawan, dan peneliti akan kembali menulusuri lokasi penemuan kedua benda yang diduga peninggalan sejarah tersebut.
“Kali Movekart pernah mengalami masa masa kejayaannya, dan dengan ditemukannya ini tidak menutup kemungkinan masih banyak peninggalan lainnya yang masih belum ditemukan,” tuturnya.
Ia mengaku, Kedua batu yang diduga artefak tersebut, rencananya akan menjadi koleksi Museum Tangerang setelah dilakukan penelitian lanjutan dari beberapa ahli sejarah dan budayawan.
“Kami selamatkan dulu untuk selanjutnya dilakukan penelitian dan kalau memang benar kedua benda tersebut adalah peninggalan artefak kami akan simpan di Musium Tangerang sehingga dapat dinikmati seluruh masyarakat Tangerang,” pungkasnya. (GN/Cng)