SEKILASBANTEN.COM, KOTA TANGERANG — Pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang diminta mewaspadai beredarnya masker daur ulang. Pasalnya dari sisi kesehatan penggunaan masker daur ulang dipastikan tidak dibenarkan.
Hal tersebut menyusul pasca beredarnya issue masker yang diduga diambil oleh pemulung dari beberapa tempat sampah warga dan fasilitas kesehatan yang ada di Kota Tangerang, untuk selanjutnya didaur ulang dan diduga dijual bebas dengan harga dibawah pasaran.
Tengku Iwan, Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang kepada wartawan mengatakan, sangat tidak membenarkan penggunaan masker yang diduga didaur ulang dan dijual dipasaran, bahkan ia meminta kepada pemerintah untuk dapat mengantisipasi beredarnya masker-masker yang disinyalir hasil dari daur ulang.
“Kalau tidak salah alat pelindung diri itu cuma sekali pakai, apalagi kalau habis dipakai orang,” kata Tengku.
Ia berharap, masyarakat juga dapat lebih proaktif dalam mewaspadai issue beredarnya masker yang disinyalir telah diaur ulang, dengan melaporkan apabila menemukan indikasi beredarnya masker yang saat ini semakin langka dan sulit untuk dicari.
“Masyarakat laporkan itu, pemerintah tinggal melakukan tindakan karna memang secara klinis tidak boleh dan tidak dianjurkan,” kata Tengku
Dengan merebaknya issue tersebut, Ia menghimbau kepada masyarakat untuk beralih ke masker kain. Pasalnya masker standar klinik saat ini sangat dibutuhkan oleh seluruh tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam mengatasi penyebaran virus corona.
“Yang biasa masyarakat pakai saat ini adalah yang direkomendasikan untuk tenaga medis, tapi dalam kondisi yang susah dan langka masker kain masih memungkinkan,” tukasnya.
Ia Juga menghimbau kepada masyarakat luas pada umumnya, jika memang masih menggunakan masker yang direkomendasikan untuk tenaga medis sudah sepatutnya mengahancurkan masker tersebut, sehingga tidak lagi dapat didaur ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kalau bisa digunting dibelah, atau kalau perlu dibakar masker bekas pakainya,” pungkas Tengku. (Gn/Cng)