SEKILASBANTEN.COM, TANGERANG – Guru besar Majlis Ta’lim At-Tadzkir KH. Muhamad Nur Ghazali Saeful Islam (Mbah Noer), yang beralamat di Jalan Raya Kuta Bumi No. 60, RT 05 RW 04, Kp. Teriti, Desa Karet, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang – Banten, tutup usia.
Almarhum KH. M. Nur Ghazali adalah salah satu sosok ulama Kharismatik, beliu memiliki puluhan ribu Ja’maah yang tersebar diseluruh Indonesia bahkan sampai ke beberapa Manca Negara.
Ribuan Jama’ah dari Tangerang Raya dan Daerah di seluruh Indonesia tampak menghadiri prosesi pemakaman pada Jum’at (20/12/2019) pagi. Bertempat Di Majelis Tak’lim Pusat At-Tadzkir, Kp. Teriti, Kota Bumi, Sepatan, Kabupaten Tangerang.
KH. M. Nur Ghazali lahir pada tanggal 16 Maret 1942, dan beliau wafat pada hari Kamis (19/12/2019) atau Jum’at 1442 Hijriah. pada usia 77 Tahun, Beliau meninggalkan seorang Istri dan tiga (3) orang Putra dan tiga (3) Putri.
Mewakili Keluarga Besar KH. M. Nur Ghozali, Ustadz Budi Agus Syahrial menuturkan, bahwa sebelum wafat, KH. M. Nur Ghazali Saeful Islam, sempat dirawat selama kurang lebih 7 minggu yang lalu. Dan dua minggu terakhir beliau dirawat dikediaman.
“Segala upaya, daya, tenaga dan do’a sudah dilakukan tetapi Allah SWT berkendak lain, Allah memilih beliau untuk meninggalkan kita semua, sehingga tadi malam Kamis (19/12) kurang lebih pukul 21.35 menit beliau dengan ikhlas dan damai menghembuskan nafas terakhir menghadap Illahi Robby Allah SWT,” tuturnya.
Ustadz Syahrial berharap, Putra-Putri beliau menjadi penerus perjuangan Ayahnya, menjadi anak yang Sholeh dan Sholehah.
“Atas nama keluarga kami mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, jika selama ini orang tua kami Ayah Guru kami banyak merepotkan saudara-saudara sekalian (Murid-muridnya-red) dan banyak merepotkan orang lain yang membantu beliau,” ucapnya.
Ia juga mengucapkan terimakasih sebanyak banyaknya atas segala bantuan, pengorbanan baik moril maupun materil, mudah-mudahan menjadi sumbangsih serta tanda kasih sayang kepada beliau. Dan Semoga menjadi ladang ibadah dihadapan Allah SWT.
“Beliu juga sebagai manusia, tidak pernah luput dari kesalahan dalam menjalani kehidupan ini. Atas semua kesalahan itu kami mewakili Shohibul Musibah meyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apa bila ada sikap dan kata yang menyinggung saudara sekalian. Tetaplah semangat melanjutkan perjuangan beliau sampai akhir hayat,” tukasnya.
Sementara ditempat sama, salah satu murid beliu, Ustadz Khudori dalam sambutanya mengatakan, bahwa kita semua telah kehilangan sosok yang selalu mengajak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Beliau senantiasa mengajak kita untuk membangkitkan Iman dan Takwa kita, bangkit jihat (perjuangan) kita melanjutkan perjuangan baginda Rasulullah SAW. Sepeninggal beliau bukan berarti meninggal semangat kita, tapi meninggalnya beliau adalah bangkitnya semangat kita untuk mengikuti, untuk melaksanakan apa-apa yang telah beliau ajarkan,” kata Kudhori.
Ia meminta, pengajian yang sudah beliau perjuangankan selama ini di masing-masing wilayah (tempat). “Mari kita terus lanjutkan perjuangan beliau dan terus kita kobarkan sampai akhir hayat, selalu di jalan Allah SWT,” pungkasnya.
Guru Besar Majlis Ta’lim At-Tadzkir KH. M. Nur Ghazali Semasa Hidupnya.
Penerbit: Redaksi Sekilasbanten.com
Penulis: Masnur (Jama’ah At-Tadzkir Cabang Cadas Lebak Wangi)
