Home / PERISTIWA

Minggu, 7 Maret 2021 - 13:49 WIB

Miskomunikasi Gegara Saluran Air Fery Dikeroyok Sekelompok Warga

SEKILASBANTEN.COM, TANGERANG – Tak terima dikeroyok oleh sekelompok orang Fery warga RT 02 RW 04 Kelurahan Keroncong melaporkan kejadian yang menimpanya ke pihak kepolisian Polsek Jatiuwung Polres Metro Tangerang Kota.

Kejadian yang dialami Fery warga Kampung Keroncong RT 02 RW 04 bermula saat ia dimintai bantuan oleh pihak PT Fosta untuk melakukan observasi gorong-gorong diduga sebagai penyebab banjir. Didampingi ketua RT 01 setempat.

Saat itu Fery melakukan penutupan sementara dengan sistem tutup buka saluran air yang dibuat PUPR beberapa waktu lalu yang bertujuan dapat menghambat laju derasnya debit air yang mengarah ke pemukiman warga hingga menyebabkan tingginya luapan air dan berdampak pula kepada terendamnya Area kerja PT Fosta.

Penutupan saluran air di Kampung Keroncong RT 01 RW 04 Kelurahan Keroncong dengan sistem buka tutup tersebut dilakukan agar dapat mengontrol dan mengetahui secara pasti penyebab banjir terjadi saat hujan deras.

Selang dua hari sebagian sekelompok warga RT 01 yang tidak terima dengan observasi tersebut berusaha melakukan pengeroyokan terhadap Fery pada Sabtu. 6/3/2021.

Baca Juga  Diduga Korsleting Listrik, Rumah 2 Lantai di Pondok Aren Hangus di Lahap Sijago Merah

“Saya lagi tidur dibangunkan oleh salah satu warga RT 01 (Jeni) yang katanya saya dipanggil agar menemuinya. Namun, setibanya dilokasi Rumah Jeni, saya langsung dikepung dan dikeroyok, mereka berusaha melukai saya,” ucap Fery.

“Karenanya saya tidak terima saya laporkan tindak penganiayaan ini ke Polsek Jatiuwung,” sambungnya.

Lajutnya Feri menuturkan, kalau saja pada saat kejadian dirinya tidak dilindungi oleh mantan RW, mungkin sudah terkapar.

“Meski saya bersedia menandatangani ajakan damai secara kekeluargaan tapi tidak menghentikan saya untuk mencari pelaku yang berusaha melukai saya dengan lemparan batu,” Tandasnya.

Akibat kejadian tersebut mantan RW ini menderita luka dibagian pelipis dengan dugaan hantaman bogem mentah dari salah satu warga.

Sementara dari pihak perusahaan melalui salah satu karyawannya Ade Supriadi yang turut hadir dalam upaya mediasi damai antara dua pihak di Polsek Jatiuwung kepada awak media menjelaskan, Jika hujan deras Pabrik tersebut kebanjiran dampak dari luapan Saluran Air milik PT Fosta yang kondisinya kian menyempit, akibat beberapa ulah warga yang mendirikan Bangunan atau dapur di atas saluran milik PT Fosta.

Baca Juga  Kecelakaan di SPBU Pacuan Kuda, Korban Meninggal Dunia

Akibatnya kegiatan produksi kami terganggu dan berujung kerugian ratusan juta.

” Kurang peduli gimana perusahaan terhadap warga, biaya perawatan Saluran air kita berikan setiap bulannya, jika warga ada kebutuhan kami selalu bantu jika ada warga meninggal dunia kita juga beri santunan, setiap tahunnya kami rutin memberikan THR setiap ada lowongan kerja, kita proritaskan Wilayah,” Pungkasnya.

Wakapolsek Jatiuwung. AKP. Rosid Sugimun membenarkan, kejadian tersebut, keributan antar warga yang disebabkan permasalahan Gorong Gorong hanya miss komunications.

“Masalah ini kalau bisa dua belah pihak untuk menyelesaikan selisih paham secara kekeluargaan. Tidak semua permasalahan harus berakhir di meja hukum, selama masih bisa didamaikan ya kita musyawarahkan,” tegasnya. (rs)

Share :

Baca Juga

PERISTIWA

Penemuan Mayat Membusuk Gegerkan Warga Pekayon Kabupaten Tangerang

PERISTIWA

Polisi Pastikan Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Truk Tanah di Kosambi Tangerang

PERISTIWA

Alamaaak, Bulan Ramadhan Ada Praktek Prostitusi Online di Kecamatan Curug

KEPOLISIAN

Apresiasi dari Berbagai Sumber Muncul Untuk Sat-Reskrim Polres Tangsel 

Kota Tangerang

Pria Tewas Bunuh Diri Loncat dari Lantai 6 Apartemen Modernland Diduga Alami Gangguan Kejiwaan

PERISTIWA

Diduga Kesulitan Ekonomi, Seorang Pria Gantung Diri di Gawang Lapangan Sepak Bola Rawacana

PERISTIWA

Sebuah Kios gas LPG hangus di Lalap si Jago Merah

PERISTIWA

Asik Duduk di Rel, Seorang Pria Pengemudi Ojek Tewas Disambar Commuterline