Home / BANTEN

Selasa, 13 Juli 2021 - 11:56 WIB

Berikut Hal Yang Dilakukan Pemprov Banten Hadapi Kelangkaan Obat dan Oksigen Medis serta Tekanan Keterisian RS

SEKILASBANTEN.COM, TANGERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengungkapkan persoalan pandemi Covid-19 adalah ujian bersama sebagai amanah jabatan.

Hal itu diungkap Gubernur dalam Rapat Kelangkaan Obat dan Oksigen Di Provinsi Banten yang digelar di Pendopo Kabupaten Tangerang Jalan Ki Samaun No. 1, Kota Tangerang, Senin (12/7/2021).

“Tugas kita bagaimana mencegah masyarakat berbondong-bondong ke rumah sakit,” ungkap Gubernur.

Dikatakanya, dari Pemerintah Pusat ada tiga paket obat untuk yang terkonfirmasi Covid-19 untuk masyarakat kurang mampu, terutama di pedesaan.

“Pemberian obat harus didampingi oleh Babinsa, perawat atau bidan desa,” kata Gubernur.

“Panglima TNI juga perintahkan Babinsa untuk memberikan bantuan beras bagi masyarakat kurang mampu yang sedang melakukan isolasi mandiri,” tukasnya.

Baca Juga  Gubernur WH : Provinsi Banten Waspada Omicron

Ia menuturkan, saat ini anggota masyarakat yang melakukan isolasi mandiri perlu ada yang membimbing atau mendampingi. Sehingga tidak terjadi panic buying pada obat-obatan dan oksigen medis.

Gubernur menyebut, saat ini Pemprov Banten mendapat bantuan isi ulang gratis oksigen sebanyak 300 tabung dari PT Krakatau Steel Persero, 300 tabung dari PT Samator Gas, serta bantuan isi ulang mobile sebesar 500 metrik kilogram dari PT Linde Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga kembali menekankan petugas di lapangan untuk lebih menggiatkan penyuluhan kepada masyarakat agar masyarakat lebih sadar dan disiplin terhadap penerapan Protokol Kesehatan.

Gubernur juga mengungkapkan perlunya penambahan rumah isolasi mandiri yang memenuhi syarat serta ruang untuk anak yang terkonfirmasi Covid-19. Termasuk pelatihan pemulasaran jenazah Covid-19 untuk masyarakat.

Baca Juga  Polsek Curug Lakukan Pengawalan dan Pengamanan Vaksinasi Untuk Lansia dan Guru

Hal senada juga diungkap Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Asep Nana Mulyana, bahwa Covid-19 adalah masalah kemanusiaan.

Dikatakan, Kejati Banten konsen terkait obat, oksigen dan tingkat keterisian (Bed Occupancy Rate/BOR) rumah sakit.

“Di daerah lain BOR sudah turun,” kata Kajati Banten.

Ia menambahkan, perlu adanya pemikiran untuk menambah tempat isolasi mandiri untuk menurunkan BOR.

(Red/*)

Share :

Baca Juga

Lebak

15 Bulan di Pengungsian, Ketua DPD LPRI Banten Sebut Pemkab Lebak Tidak Serius Tangani Masyarakatnya

BANTEN

Gubernur WH dan Tim Korsup -KPK Tinjau Banten International Stadium

BANTEN

Gubernur Banten Terima DIPA dan TKDD Tahun 2022

BANTEN

Pj Gubernur Banten : Melalui Transformasi Digitalisasi Desa Dapat Percepat Kesejahteraan Bersama

BANTEN

Puncak Arus Mudik 6 April di Bandara AP II Berjalan Lancar, Jumlah Penumpang Pesawat Sentuh 313.170

BANTEN

Gubernur Banten, Panglima TNI dan Kapolri Lepas Bantuan PPKM Darurat Serta Akselerasi Vaksinasi

BANTEN

Jalan Baru Membawa Kegembiraan Bagi Anak-Anak Desa Gintung

BANTEN

Polres Metro Depok Siagakan Tim Patroli Pantau Rumah Kosong Pasca Ditinggal Pemudik