Home / BISNIS

Rabu, 11 Desember 2024 - 20:23 WIB

Sejarah Kue Lidah Kucing

Foto: Kue Lidah Kucing.

Foto: Kue Lidah Kucing.

SEKILASBANTEN.COM, TANGERANG –Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan berbagai jenis kue kering yang menjadi bagian penting dari tradisi kuliner di tanah air. Salah satu kue kering yang cukup populer adalah lidah kucing. Kue lidah kucing memiliki asal-usul yang menarik dan berakar dari tradisi kuliner Eropa, khususnya Belanda dan memiliki nama Kattentongen
yang secara Bahasa Indonesia berarti lidah kucing.

Kue ini pertama kali diperkenalkan pada akhir abad ke-19 ketika Belanda menjajah tanah air dan diterima oleh masyarakat lokal sebab dipandang kue mewah yang hanya disajikan
di kalangan bangsawan.

Seiring waktu, lidah kucing sering disajikan dalam berbagai acara mulai dari perayaan hari raya idul fitri, natal, imlek, hingga pertemuan keluarga.
Selain itu, kue ini juga sering dijadikan sebagai oleh-oleh khas yang dibawa pulang setelah berkunjung ke rumah teman atau kerabat.

Proses Pembuatan Lidah Kucing
Kue ini memiliki bentuk yang tipis dan renyah, serta rasa manis gurih yang menggugah selera. Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan lidah kucing yang menghasilkan 34
kemasan berisi 50 gram yaitu 675 g tepung terigu protein rendah, 337,5 g tepung maizena, 150 g mentega, 600 g margarin, 460 g gula halus, 300 g putih telur, 60 g susu bubuk, 3 g garam, dan 8 g vanilli. Proses pembuatan lidah kucing yang menghasilkan 34 kemasan berisi 50 gram sebagai berikut:

1. Putih telur di-mixer hingga terbentuk menjadi meringue,

2. Gula halus, margarin, dan mentega di-mixer di tempat terpisah dengan meringue tadi hingga berwarna agak putih,

Baca Juga  Sejak 3 Februari 2021, lebih dari 2500 Calon Penumpang KA Area Daop 1 Jakarta Gunakan Layanan Genose di Stasiun

3. Campurkan meringue dan adonan gula halus, margarin, dan butter lalu di-mixer selama 3 menit,
4. Tepung terigu, tepung maizena, susu bubuk, vanili, dan garam dimasukkan ke
dalam campuran adonan tadi lalu di-mixer lagi selama 3 menit,
5. Setelah adonan tercampur rata, masukkan ke dalam piping bag lalu gunting bagian ujung nya,
6. Siapkan bahan olesan loyang yang terdiri dari 2 sendok margarin dan 1 sendok tepung terigu,
7. Loyang dioles menggunakan olesan agar tidak lengket,
8. Lakukan pencetakan adonan pada loyang,
9. Adonan dipanggang pada suhu 150℃ selama 20 menit (10 menit pertama, posisi loyang dibalik agar matang merata dan tidak gosong),
10. Kue lidah kucing dikeluarkan dari loyang dan siap disajikan.

Inovasi dalam Pembuatan Lidah Kucing
Seiring dengan perkembangan zaman, lidah kucing telah mengalami banyak variasi yang menarik, seperti penambahan cokelat, keju, matcha, dan bahkan variasi berwarna pelangi.

Inovasi ini tidak hanya memberikan cita rasa yang berbeda tetapi juga menarik perhatian konsumen yang mencari pengalaman baru dalam menikmati camilan. Namun, seperti hal nya kue kering lainnya, lidah kucing umumnya tidak memiliki kandungan gizi tertentu. Oleh karena itu, diperlukan subtitusi bahan yang dapat meningkatkan nilai gizi kue ini.

Melansir dari beberapa penelitian, seperti yang dilakukan oleh Safira et al. (2022), pembuatan lidah kucing menggunakan formula substitusi terbaik yaitu tepung kacang hijau dan tepung kacang kedelai dengan perbandingan 75:25 menghasilkan nilai gizi per
porsi (45 g) yaitu energi 238,347 kkal, protein 5,603 g, lemak 14,842 g, karbohidrat 21,724 g, besi (Fe) 1,404 mg, dan zinc (Zn) 0,5727 mg.

Baca Juga  Sinar Mas Land Berikan Pelatihan Digitalisasi Pemasaran Kepada 400 UMKM Binaan

Selain itu, penelitian oleh Kharisma dan Srimiati (2022) menunjukkan bahwa pembuatan lidah kucing menggunakan formula substitusi terbaik tepung terigu, tepung kacang merah dan tepung pisang (20:50:30) menghasilkan nilai gizi per porsi (100 g) yaitu protein 9,54
g, lemak 31,65 g, karbohidrat 53,12 g, kalium (K) 475,84 mg, dan natrium (Na) 192,11 mg.

Hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan melakukan substitusi bahan yang tepat, lidah kucing tidak hanya dapat mempertahankan cita rasa yang lezat tetapi juga menjadi pilihan camilan yang lebih bergizi bagi konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Kharisma, D. S. 2023. Karakteristik Organoleptik dan Kadar Kalium Cookies Lidah Kucing Substitusi Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang Kepok untuk Penderita Hipertensi. Jurnal AL-Azhar Indonesia Seri Sains san Teknologi. Vol. 8(3): 178-185.

Safira, S. A., Gumilar, M., Dewi, M., dan Mulyo, G. P. 2022. Sifat Organoleptik dan Nilai Gizi Cookies Soygreen Formula Tepung Kacang Hijau dan Tepung Kacang Kedelai. Jurnal Kesehatan Siliwangi. Vol.2(3): 1028-1040.

PENULIS: Marwah Astria Ningrum

PENERBIT: Redaksi Sekilasbanten.com

Share :

Baca Juga

BISNIS

Gelar Seminar, FORBISCAP BPC HIPMI Kabupaten Tangerang Angkat Tema Hilirisasi Industri UMKM

BISNIS

Sejak 3 Februari 2021, lebih dari 2500 Calon Penumpang KA Area Daop 1 Jakarta Gunakan Layanan Genose di Stasiun

BANTEN

Sinar Mas Land Berikan Pelatihan Digitalisasi Pemasaran Kepada 400 UMKM Binaan

BISNIS

Desainer Muda Amalia Effendi Tetap Berkarya Meski Dalam Situasi Pandemi

BISNIS

Resmi Buka Muscap Gapensi ke-VI Tahun 2023, Ini Kata Syachrudin

BISNIS

Ground Breaking, PT DAS Hadirkan Hunian Exclusive dan Asri Dengan Harga Terjangkau Pertama Mekar Baru

BISNIS

Bersama Relasi Media se-Tangerang Raya, Management Intilend Menggelar Acara Halal Bihalal di Aeropolis