Home / Kota Tangerang

Jumat, 25 Februari 2022 - 10:10 WIB

HUT Kota Tangerang ke-29 dan Hari Kanker Sedunia, RSUD Kota Tangerang Gelar Webinar Pencegahan Kunker Payudara dan Serviks

SEKILASBANTEN.COM, KOTA TANGERANG — Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tengerang ke-29, Hari Kanker Sedunia Sekaligus menyambut HUT RSUD kota Tangerang ke-8.

RSUD Kota Tangerang menggelar Webinar pencegahan (deteksi dini) penyakit Kanker Payudara dan Kanker Serviks, dengan tema “Benarkah Kanker Tak Bergejala..? Yuk, Kenali dan Deteksi Sejak Dini Kanker Payudara dan Kanker Serviks!”

Acara berlangsung di RSUD Kota Tangerang, Lantai 4, dengan mengahadirkan 3 narasumber yakni, Dr. Abdul Rachman, Sp.B (K) Onk, Ketua PARABOI Banten dan anggota IKABI Banten, Dr. Iwan Kurnia Effendi, Sp.OG (K) Onk, Anggota POGI Banten dan Jovita Ferliana, M. Psi.

Ketua Pelaksana Kegiatan RSUD Kota Tangerang dr. Puja Ratnasari Putri mengatakan, kegiatan tersebut adalah merupakan bentuk partisipasi HUT Kota Tangerang ke-29, yang jatuh pada 28 Februari Sekaligus menyambut HUT RSUD Kota Tangerang yang ke-8 pada 10 Maret nanti dan hari Kanker Sedunia kemarin.

“Webinar kali ini dilaksanakan sebagai webinar tingkat Nasional untuk umum namun tidak terbatas untuk medis, Non Medis/paramedis dan masyarakat yang ingin mengikuti diperbolehkan,” tutur Dr. Puja.

Menurut dia, jenis kunker Banyak namun yang di angkat dalam Webinar kali ini hanya 2 jenis penyakit kunker.

“Kanker payudara pada wanita itu paling banyak dan yang nomor 2 adalah kanker serviks secara global (sedunia) salah satunya di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga  Pemkot Tambah Anggaran Bidang Pendidikan dan Kesehatan Dalam Raperda Perubahan APBD T.A 2023

Ia mengatakan, untuk angka kematian per seribu untuk kunker payudara bisa 17 dan kunker serviks 13 sampai 14 per 100 ribu wanita. Dan dari tahun ketahun meningkat sekitar 16 % hingga di tahun 2020.

“Untuk sasaran Webinar kita kali ini adalah anggota TPKK, Darma Wanita Persatuan dan Ibu-ibu Bhayangkari,” jelasnya.

Selain memberikan pengetahuan, peserta bisa menginformasikan lebih luas lagi materi-materi yang didapat pada hari ini.

Ketua Pelaksana Kegiatan RSUD Kota Tangerang dr. Puja Ratnasari Putri.

Kanker itu di awal sakit-sakitnya tidak bergejala, banyak yang tidak tau pertumbuhan kunker pada payudara, leher rahim dan lainya terdiaknosa setelah stadium lanjut, sehingga sulit disembuhkan.

Timbulnya kunker bisa dari mutasi gen genetik, makanan berpengawet yang mengandung pertisida juga termasuk bisa juga karena tingkat stres yang tinggi, kurang olah raga, makan makanan yang tidak alami banyak zat aditifnya bisa menjadi penyebab salah satu vaktor resiko.

“Untuk Kunker Serviks memang penyebabnya adalah virus, kenapa harus dikenali agar kita lebih waspada. Deteksi dini itu penting, lakukan screning tidak usah menunggu gejala. Periksa payudara sendiri sebulan sekali, setelah selesai haid, jika ditemukan benjolan atu bentuk tidak normal agar memeriksakan diri, jangan sampai terdiaknosa di stadium lanjut,” paparnya.

Hal yang sama lakukan pemeriksaan pada kunker leher rahim. Karena posisi ada di dalam yang tak bisa dilihat sendiri dan perlu bantuan.

Baca Juga  BMC Tangerang Raya Gelar Deklarasi dan Diskusi Pemilu Damai 2024 di Tangcity Mall

“Kita dorong wanita-wanita Indonesia ini agar rutin periksa agar sehat, dan mendapat pengobatan maksimal. Ini juga merupakan promosi kesehatan ya,” ucapnya.

Untuk pelayanan pengobatan kunker karena RSUD kota Tangerang ini tipe C, belum ada layanan pengobatan kunker. Biasanya ditangani konsultan Dr bedah Onkologi, makanya pihaknya mengundang Dr Abdul Rachman beliau spesialis bedah onkologi.

“Kalau kanker pada leher rahim (Serviks) yang menangani Dr spesialis kebidanan atau kandungan, kita belum ada jadi kalau ada pasien kita rujuk ke RS Tipe B/A, kita hanya melakukan beberapa pemeriksaan saja atau USG payudara kita bisa laksanakan,” kata dr. Puja.

Selain kunker payudara dan Serviks lanjut dia, pihaknya juga juga mengundang Jovita Ferliana, seorang psikolog klini, yang membawakan materi dampak psikososial bagi pasien-pasien kunker dan keluarganya.

“Dampak psikolog orang yang terkena kunker mempengaruhi jiwa dan badanya dan bisa stres terhadap penyakitnya,” imbuhnya.

Ia berharap dengan adanya Webinar ini bisa mengenal pengetahuan tentang gejala kunker. “Ini bisa memotivasi dan mendorong kesadaran untuk melakukan secrening bagi ibu-ibu Indonesia,” pungkasnya. (Caknur)

Share :

Baca Juga

Kota Tangerang

Kolaborasi Berantas Narkoba, Sachrudin dan Forkopimda Resmikan Kampung Tangguh Jaya Bebas Narkoba

Kota Tangerang

Jelang Akhir Tahun, Forwat Gelar Diskusi Tentang Refleksi Pembangunan Kota Tangerang

Kota Tangerang

Arus Mudik Lebaran, Polresta Bandara Soetta Hadirkan Pos Ramah Ibu dan Anak

Kota Tangerang

Tanpa Papan Nama, Praktik Bidan di Kunciran Indah Diduga Belum Ada Izin

Kota Tangerang

Dukung Suksesnya Pilkada, Pemkot Teken NPHD

Kota Tangerang

Angkasa Pura II Pastikan, Kebakaran TPA Rawa Kucing Tak Ganggu Aktivitas Penerbangan

Kota Tangerang

Idul Adha 1445 H, Pokja WHTR Potong 7 Ekor Kambing Kurban

Kota Tangerang

HUT Kota Tangerang ke 29, Turidi: Sudah Banyak Pembangunan, Kedepan Masih Banyak  PR