SEKILASBANTEN.COM, TANGERANG SELATAN — Ketua UMKM Mandiri Tangsel Nancy Wulanengsih menanggapi atas dugaan penipuan berkedok BPUM yang terjadi pada puluhan warga Buaran Ciputat, yang dimintai uang senilai Rp 70.000 dan Surat Keterangan Usaha (SKU) oleh orang yang mengaku Ketua UMKM Tangsel.
Saat dikonfirmasi, Nancy mengatakan bahwa dirinya tidak sama sekali mengenali orang yang bernama Anis (koordinator penarikan biaya SKU).
Nancy juga mengatakan, pihaknya merasa dirugikan atas ulahnya yang menjual nama UMKM untuk melakukan pungutan kepada masyarakat, terlebih lagi itu bukanlah orang atau anggota UMKM di Tangsel.
Lebih lanjut, Nancy menyesalkan adanya pungutan yang dilakukan oleh orang yang namanya serupa dengannya.
“Anis ini saya tidak kenal sama sekali. Saya minta Ibu Anis dapat membuat surat pernyataan maaf ke saya, karena saya tidak tau sama sekali, apalagi ini tindakan yang merugikan masyarakat,” terangnya, Selasa (25/01/2022).
Namun, lanjut Nancy, dirinya mengucapkan terimakasih atas pemberitaan tersebut. Pasalnya, jika tidak ada pemberitaan tersebut, nama baiknya terus tercemar.
“Terimakasih kepada wartawan yang sudah membantu masyarakat dengan memberitakan kejadian dari masyarakat yang merasa terzolimi oleh orang tersebut,” tandasnya.
Sementara, Saat di hubungi melalui telepon seluler, Anis mengakui kesalahannya dan menjelaskan bahwa bukan Nengsih yang dimaksudnya menerima uang setoran.
“Saya minta maaf, memang namanya sama, tapi bukan dia yang saya maksud. Nengsih yang saya maksud tidak menggunakan hijab, tinggalnya di Benda Barat 13, bisa saya pertemukan dengan orang yang saya maksud mas,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga Buaran Ciputat mengaku dimintai uang senilai Rp 70.000 dan Surat Keterangan Usaha (SKU) oleh orang yang mengaku Ketua UMKM Tangsel, dengan iming-iming mendapatkan Bantuan Usaha Produktif Mikro (BPUM) Covid-19 senilai Rp 1.200.000. Penipuan yang berkedok BPUM tersebut, ternyata sudah terjadi pada Senin (8/2/2021) lalu.
Vira salah seorang warga yang menjadi korban mengatakan, dirinya dimintai uang dan SKU oleh Wanita yang bernama Anis dari UKM Tangsel.
“Disini banyak korban nya om. Selain saya, di belakang rumah saya ada banyak yang jadi korban, terus di wilayah Benda Barat juga korbanya banyak, cek aja coba om. Dari banyaknya orang yang udah pada setor, ga ada satupun yang cair,” urainya saat ditemui di kediamannya yang terletak di Kp Buaran, Serua, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (23/01/2022).
Hal senada diucapkan oleh warga paruh baya, Wati mengungkapkan bahwa dirinya juga menjadi salah satu yang telah menyetorkan uang dan SKU pada Anis.
“Saya bayar Rp 50.000 untuk SKU dan Rp 70.000 untuk biaya administrasi. Situasi lagi susah uang, saya berharap dari uang yang saya setor bisa langsung dapet bantuan, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan,” terangnya. (R1)