Home / NASIONAL / PEMERINTAHAN

Jumat, 23 Juli 2021 - 12:53 WIB

Penyesuaian Sistem Kerja ASN Selama PPKM Terbagi Menjadi 4 Level

Jakarta – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menerbitkan kebijakan baru terkait penyesuaian jam kerja aparatur sipil negara (ASN). Kebijakan tersebut menyusul Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dibagi menjadi 4 level.

Wilayah Jawa dan Bali yang menerapkan PPKM level 4, ASN pada sektor non-esensial wajib menjalankan tugas kedinasan di tempat tinggal atau work from home (WFH) secara penuh atau 100%.

Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri PANRB No. 15/2021 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai ASN Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19.

Sementara di wilayah dengan PPKM Berbasis Mikro level 3, ASN pada instansi pemerintah melaksanakan WFH sebesar 75% dan penugasan di kantor atau work from office (WFO) sebesar 25%.

“WFO sebesar 25% dengan menerapkan protokol kesehatan lebih ketat dan tetap memperhatikan sasaran kinerja dan target kerja pegawai yang bersangkutan,” bunyi surat edaran (SE) yang ditandatangani Menteri PANRB Tjahjo Kumolo tersebut seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (23/7/2021).

Sedangkan selain wilayah dengan PPKM Berbasis Mikro level 3 dan 4, sistem kerja dilakukan dengan memperhatikan zonasi kabupaten atau kota. Pada kabupaten atau kota yang berada di zona oranye dan merah, ASN melaksanakan WFO sebesar 25%.

Namun untuk kabupaten dan kota selain zona oranye merah, pelaksanaan tugas di kantor sebesar 50%.

Pelaksanaan tugas di kantor, baik yang 25% atau 50%, wajib menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat. ASN juga diimbau tetap memperhatikan sasaran kinerja dan target kerja pegawai.

Penyesuaian sistem kerja diharapkan tidak mengganggu kelancaran penyelenggaraan negara dan pelayanan kepada masyarakat.

Surat tersebut juga mengimbau pejabat pembina kepegawaian (PPK) agar melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pemenuhan dan pencapaian sasaran serta target kinerja pegawai.

Proses bisnis dan standar operasional prosedur sebaiknya disederhanakan dengan memanfaatkan teknologi informasi. PPK diharapkan bisa meminta jajarannya untuk menggunakan media informasi untuk penyampaian standar pelayanan baru melalui media publikasi.

Wadah dan pengaduan masyarakat yang selama ini sudah berjalan, diharapkan memaksimalkan media komunikasi online atau daring.

“Memastikan bahwa output dari produk pelayanan yang dilakukan secara daring maupun luring tetap sesuai standar yang telah ditetapkan,” tutup surat tersebut.

SE ini berlaku sampai dengan berakhirnya kebijakan PPKM pada masa pandemi Covid-19. (Red/SD).

Share :

Baca Juga

Kabupaten Tangerang

Proyek Betonisasi Kampung Bambu Bonang Disinggung LSM

NASIONAL

Prof. Moermahadi: IBIK Bogor Bertransformasi Kembangkan Kompetensi Anak Negeri

NASIONAL

Menteri Tjahjo Minta Penjabat Kepala Daerah Pahami Isu Strategis Nasional dan Daerah

NASIONAL

Bakti Sosial HPN 2023: Bulog Salurkan Bantuan Beras untuk Pencegahan Stunting

NASIONAL

Jaksa Agung Republik Indonesia Mengambil Sumpah Jabatan

NASIONAL

Puncak HPN 2024, Presiden Jokowi: Belanja Iklan Pemerintah ke Insan Pers Ditingkatkan

NASIONAL

Kontribusi Program Jelajah Negeri Bangun Anti Korupsi, KPK Berikan Apresiasi ke Pemerintah Kota Tangerang

NASIONAL

Pemkot Awasi Orang Asing Melalui Timpora