SEKILASBANTEN.COM, KOTA TANGERANG — Didampingi Walikota Tangerang Arief R. wismansyah, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol. Deonijiu De Fatima dan Sekdis DLH Kota Tangerang Budi Wahyudi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (LHK RI) Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc, mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Kamis (15/3/2021).
Kehadiran Menteri LHK RI disambut langsung Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah dan Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol. Deonijiu De Fatima serta Danramil 01/Tgr. Yang langsung menuju TPST yang terletak di Perum Benua Indah, RT 01 RW 07 , Kelurahan Pabuaran Tumpeng.
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan, bahwa kunjunganya ini untuk mempersiapkan perluasan program ‘Kampung Iklim, secara Nasional.
“Perubahan Kampung Iklim itu kan yang paling penting bagaimana perubahan masyarakatnya, dan ini adalah contoh yang baik bagaimana masyarakat bekerja dengan cara-cara ramah lingkungan,” ungkapnya.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah dan Kapolrestro Tangerang Kota Saat Menyambut Kedatangan Menteri LHK di TPST Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Kamis (28/3/2021)
Ia mengatakan, dari beberapa hal Wali Kota Tangerang sudah menjelaskan dari sisi sampah dan akan mengembangkan ke penghijauan yang akan mengarah ke tepi-tepi sungai.
“Beberapa tempat sudah saya lihat, dari sektor energinya, seperti apa yang ramah lingkungan. jadi, dari beberapa tempat yang dilihat nantinya kita akan menyusun arahan keseluruh daerah di seluruh Indonesia,” terangnya.
Disinggung soal Kota Tangerang Ia menilai sudah bagus, bahkan dari mulai masuk kota Tangerang sudah nampak terlihat bagus. Dirinya pun memuji Wali Kota Tangerang.
“Siapa Wali Kotanya, Pak Arief Gitu Loh,” ucapnya.
Siti menambahkan, ada 12 kota di Indonesia yang ternyata bukan hal mudah, ada beberapa masalah kompleks seperti energi ‘of great on great’ yang harga listriknya dijual lewat PLN misalnya, kontrak dan regulasinya. Jadi, kata dia, jika ada potensi resiko yang tinggi harus berhati-hati.
“Dan 2 kota lagi belum menunjukkan hasilnya dan masih terus kita dorong,” tutupnya.
(Gusnur)