SEKILASBANTEN.COM, KABUPATEN TANGERANG — Pembangunan sarana ibadah berupa pembangunan sebuah Masjid/Musolla di Perum Duta Harmoni 1 yang dikelola pengembang PT. Marga Giri Sentosa dinilai mandek.
Pasalnya, sejak dilakukan kesepakatan secara tertulis dan ditanda tangani diatas materai sejak tanggal 25 Oktober 2024 antara pihak pengembang dan warga, hingga kini hanya sebatas pondasi saja yang nampak dan belum dilanjutkan.
Ketua panitia pembangunan Masjid Perum Duta Harmoni 1, Sdr Yadi saat dihubungi Sekilasbanten.com via sambungan WhatsApp Kamis (20/2/2025) mengatakan, terkait pembangunan Masjid di Perum Duta Harmoni 1, panitia hanya membantu keperangkatan RT secara administrasi.
Menurutnya, rencana pembangunan Masjid telah dibuat surat kesepakatan secara tertulis tanda tangan di atas materai antara pihak developer dengan warga di wakili dirinya, RT dan warga lainya.
“Selama ini pihak developer hanya menjanjikan secara lisan, untuk itu kita berinisiatif untuk membuat surat kesepakatan, yang mana proses pembangunan Masjid disepakati 60% ditanggung Developer dan 40% warga,” terangnya.
Dalam kesepakatan itu lanjut dia, pihak developer siap memulai pembangunan Masjid di 10 Desember 2024 dan akan finis dibulan Juni 2025.
“Memang pembangunan sudah dimulai pihak developer dengan membuat pondasi Masjid, namun setelah itu pembangunan mandek hingga saat ini,” tuturnya.

Foto: Kantor Pemasaran Duta Harmoni.
Seiring berjalanya waktu, usai 3 minggu pembangunan pondasi Masjid, pihak developer mengajak pengurus RT untuk bertemu dengan panitia. Infonya ngajak kolaborasi dengan donatur yang sanggup membayai 100% pembangunan Masjid.
“Pihak donatur siap membantu 70% dan 30% Developer, ada saksi RT dan Pak Sekdes waktu itu, sempat minta proposal dan kesepakatan baru,” jelasnya.
Namun imbuhnya, setelah 3 minggu kemudian kesepakatan kedua pun tidak ada kejelasan hingga saat ini, apakah kendalanya di donatur atau developer.
“Intinya tidak sesuai dengan isi kesepakatan awal dengan developer, kesepakatan kedua berubah dan warga menolak opsi kedua, karena kedua donatur yang datang juga hanya perwakilan atau utusan,” ungkapnya.
Selaku perwakilan warga ia berharap Masjid harus dibangun apapun wujudnya, sesuai progres mereka yang dituangkan dalam kesepakatan bersama dan tidak memberatkan warga.
“Keinginan warga itu sarana tempat ibadah yaitu Masjid/Musolla bisa segera terwujud. kalau pondasi yang sudah dibuat sudah dikerjakan sama developer, kami berharap direruskan biar nanti bulan juni 2025 warga sudah memiliki sarana ibadah,” harapnya.
Sementara pihak developer Sdri Rista saat dihubungi via WhatsApp, Kamis (20/2/2025) menuturkan, bahwa pihak delevoper sampai saat ini mengupayakan kelanjutan pembangunan masjid tersebut.
“Masih on Proses Pak, dan kita sudah mulai dari pembangunan fisiknya berupa pondasi dan semua biayanya bahkan bayar tukangnya dari kita,” jawab Rista Singkat. (GN)