SEKILASBANTEN.COM, JAKARTA –Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober tahun 2022, Turnamen Tenis Meja Beregu ‘Jambu Cup-2’ resmi dibuka, bertempat di Gor Batuah Baganal, Jalan Raya Duri Kosambi No. 77, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat. Sabtu (29/10/2022) pagi.
Ketua Panitia jambu Cup2, Diding Rosadi dalam sambutanya mengucapkan selamat datang kepada para peserta turnamen Jambu Cup-2, menurutnya tujuan diadakannya pertandingan ini adalah untuk meningkatkan peran serta para pemain tenis meja wilayah Tangerang khususnya dan Jabodetabek pada umumnya.
“Mari kita berbagi ilmu di olah raga pertenis mejaan yang ada di wilayah kita, dan meningkatkan silaturahmi antara pemain di Tangerang dan Jabodetabek pada umumnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja siang dan malam untuk mempersiapkan acara pertandingan ini.
Sementara di tempat sama, Ketua Umum PP PTMSI, Komjen Pol (Purn) Oegroseno,SH., Yang menyempatkan hadir dalam acara pembukaan pertandingan tenis meja ‘Jambu Cup-2’ dalam sambutanya menyanpaikan, Dirinya sempat menyindir terkait kepengurusan yang telah MK putuskan. namun seiring waktu putusan itu tidak dilaksanakan KONI Pusat.
Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk sejarah tenis meja sesuai dengan
UU ke olahragaan No. 11 tahun 2022 bahwa induk organisasi cabang olahraga itu harus mempunyai akte notaris dan berbadan hukum yang didaftarkan di Kemenkumham RI serta ada AD/ART nya.
“AD/ART nya sudah diamandemen atau sudah dirubah yang ke-7 kalinya tahun 2012, sebelum saya dipilih pada tahun 2013. Dulu namanya pengurus Besar (PB) sekarang namanya Pengurus Pusat (PP). Jadi kalau berubah PB kembali Berti mundur ke tahun 2008,” ungkapnya.
Menurutnya, jika ada konflik kepengurusan biar saja berjalan, yang penting event seperti ini harus juga berjalan karena masyarakat membutuhkan seperti ini. Jangan Sampe masyarakat pecinta olah raga tenis meja kecewa karena tidak ada kegiatan turnamen.
“Jangan sampai Indonesia kalah dengan Myanmar, Timor Leste, Kamboja ataupun Laos. Ada 11 Negara Asean kita masih masuk 6 besar, tapi kalau tidak ada event saya yakin kita akan dibawah Timor Leste, atau Myanmar” tukasnya.
Ia mengaku saat ini sangat sulit mencari atlet yang berprestasi, sehingga pihaknya mendatangkan pelatih dari Korea yang postur tubuhnya hampir sama dengan Indonesia. Sehingga pergerakannya bisa lincah nggak seperti atlet Eropa.
“Saya yakin kalau ini dijalankan, hasilnya akan lebih hebat dari pemain Asia lain seperti Thailand, Vietnam, Malaysia atau Singapura,” tandasnya.
Oegroseno berharap dengan adanya event Jambu Cup-2 ini akan ada 1 atau 10 atlet yang berbakat menjadi atlet kelas dunia. “Jangan hanya puas main di Indonesia, harus ada salah satu yang bisa muncul menjadi atlet dunia. Kita sudah siapkan 1 orang atlet yang saat ini sedang latihan di Eropa untuk menjadi juara Asia atau Dunia,” terangnya.
“Saya ucapkan terimakasih kepada panitia Jambu Cup-2, yang telah mengundang saya. Harapan saya dari event ini akan lahir atlet yang berprestasi baik tingkat Nasional, Asia Tenggara dan Internasional,” pungkasnya. (Mukri/Gn)