SEKILASBANTEN.COM, TANGERANG – Proyek galian pipa air bersih di sepanjang jalan raya Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang dikeluhkan warga.
Pasalnya, akibat galian pipa air itu, selain timbulkan kemacetan, jalan pun menjadi becek dan licin serta merugikan tempat usaha seorang warga lantaran tertimbun galian tanah.
Salah satunya, Aris warga RT 005 RW 002 Kampung Binong yang tempat usahanya tertimbun galian tanah menyayangkan, sikap mandor maupun pelaksana pekerja (pemborong) saat proses pekerjaan tidak mengindahkan tempat usaha disekitar dengan asal menaruh material tanah galian.
“Lihat itu material tanah galiannya asal naruh didepan tempat usaha saya, jadinya tempat usaha saya kotor gerobak pun banner rusak (lecet) ga bisa beraktifitas karena tertimbun puing dan galian tanah,” cetus Aris dilokasi, Kamis (21/08/2025) siang.
Bak seperti bola pingpong saat dikonfirmasi oleh Aris, seorang pekerja yang menurut informasi diketahui sebagai mandor saling tunjuk seolah enggan beralut pada dampak yang mereka timbulkan.
“Buset ditanya tuh mandor bilang pak Yadi penanggung jawabnya. Ditungguin Yadi gak muncul-muncul Ampe sore cuman ada mobil losbak putihnya anteng parkir,” ungkap Aris.
“Nanti juga balik lagi, itu mobilnya ada tadi keluar pakai motor Vario,” kata seorang mandor yang tidak mau menyebutkan namanya.
Ia juga menyinggung soal keselamatan warga yang kerap lalu lalang berjalan kaki maupun menaiki kendaraan, karena percikan bekas galian tanah banyak yang tercecer, dia hawatir akan terjadinya kecelakaan lalulintas. Terlebih kerap hujan dibulan ini.
“Apalagi saat ini musim penghujan tiba, jalan raya binong tiba – tiba menjadi licin dan timbulkan kemacetan lalulintas terutama saat jam keberangkatan kepulangan kerja, siapa yang tanggung jawab,?” ucap Aris.
Selain itu, pria yang juga berprofesi sebagai jurnalis ini meminta ke pihak penyedia air bersih, sebagai pihak yang melakukan galian, bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan di sekitar lokasi proyek dan kenyamanan tempat usaha warga.
Aris mengaku sudah menyampaikan perihal keluhannya itu ke pihak pengawas Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang yang membidanginya. Pada Rabu (20/08/2025) saat pihak pengawas dari dinas terkait melakukan monitoring usai mendapatkan keluhan.
“Saya sudah sampaikan ke pihak binamarga untuk lebih ada pengawasan dan kasih masukan ke pihak pemborong agar lebih memastikan keselamatan dan kenyamanan tempat usaha orang lain. Kami meminta agar pemborong pipa galian tidak cuek, karena masih banyak ceceran tanah yang bisa mengakibatkan kecelakaan lalulintas, jangan janji-janji aja saya yang terdampak jangan menghilang begitu saja,” terangnya.
Lanjut Aris apabila tidak ada respon pihaknya akan melaporkan ke wasdal dinas terkait. Untuk memastikan proses administrasi ijin kegiatan galian air bersih di Jalan Raya Binong yang masih berlangsung tersebut.
“Saya bakal up terus, karena ini sudah sangat merugikan,” tukas Aris. (Yusuf)